Budaya Tabalong
Di dalam kehidupan masyarakat Tabalong yang sudah berproses berabad-abad lamanya, telah mengukir suatu bentuk kebudayaan dan tradisi orang Banjar pada umumnya dan juga masyarakat Tabalong pada khususnya, suatu bentuk kebudayaan dan tradisi tersebut di atas merupakan perpaduan antara Suku Dayak dan Bangsa Melayu dan Jawa. Ajaran Islam yang dibawa oleh pedagang Arab dan Persia memasuki masyarakat Banjar, banyak mempengaruhi, campuran ini yang jelas terlihat pada kehidupan penduduk.Upacara tradisional masih memegang peranan penting dalam setiap tahap kehidupan orang Banjar. Sebagai contoh, seorang anak yang menginjak dewasa dan telah menyelesaikan pelajaran Kitab Suci Al-Qur’an dirayakan dengan upacara "BATAMAT"Kemudian, contoh lain seorang bayi yang lahir diberi nama dalam suatu upacara "TASMIAH" Semua ini adalah ciri yang mewarnai kehidupan orang atau masyarakat Tabalong. Tarian juga memegang peranan penting dalam upacara-upacara tradisional, demikian juuga dengan beberapa tarian dan pertunjukan, seperti Tarian Dadas Suku Dayak, Madihin, Lamut, Mamanda, Silat, Gentor, serta pertunjukan yang diiringi dengan menaiki pohon Manau (Rotan besar yang berduri) sebagai pengujian kekebalan.
Makanan Khas Tabalong
Gangan
Paliat adalah Salah satu masakan khas urang Tabalong. dimana asal
sumber masakan ini adalah dari Kota Kelua, yang tepatnya lagi dari
sebuah desa kecil yang namanya adalah Desa Paliat, Desa Paliat sendiri
berjarak kurang lebih 18 Km dari ibukota Tabalong/Kota Tanjung dan
memakan waktu kira-kira 20 menit perjalanan normal. nama Gangan Paliat
ini diambil dari nama Desa tersebut yaitu Paliat.
Didalam
gangan paliat, ikan utamanya adalah ikan Baung, bisa juga digantikan
dengan Ikan Gabus, Ikan Tauman dan bisa juga dengan Udang. Gangan paliat
ini tidak hanya terkenal di kota Kelua dan Tanjung saja, namun
kelezatan masakan ini mampu mengundang orang-orang dari luar daerah
seperti Amuntai, Paringin, Barabai dan kota lainnya hanya untuk datang
ingin mencicipi gangan paliat tersebut.
Gambar gangan Paliat
Gambar gangan Paliat
Ciri Khas Tabalong
Setiap melalui Tanjung, ibukota kabupaten Tabalong, perhatian pasti tertuju ke sebuah menara yang ada nyala api di puncaknya. Populer disebut dengan Tugu Obor, terletak di pusat kota. Beberapa kali aku melewati Tugu Obor, baik dari Banjar, dari Grogot ataupun dari Ampah (arah Palangka). Nyala api akan terlihat jelas jika menyaksikannya waktu malam hari. Sumber api katanya dari gas yang ditarik dari pengeboran minyak bumi Pertamina Tabalong. Seperti nyala api dari cerobong kilang minyak di Balikpapan. Menurutku desain tugu tersebut untuk menegaskan kepada warga bahwa kabupaten Tabalong memiliki kekayaan alam minyak bumi dan gas alam (migas). Notabene memang sudah dieksploitasi sejak masa Kolonial Belanda di Taanjung. Tugu Obor sebenarnya memiliki nama resmi Monumen Tanjung Puri sebagaimana tertera di bagian bawah menara dengan hiasan 3 semboyan yakni Kawa Baucap, Kawa Manggawi, Kawa Manyandang yang artinya mampu berkata, mampu bekerja, dan mampu bertanggung jawab. Tugu obor dibangun pada masa pemerintahan bupati Dandung Suchrowardi yang menjabat bupati Tabalong selama sepuluh tahun (1984 – 1994). Monumen didesain oleh Yusni Antemas yang merupakan seorang sastrawan, sejarawan, dan wartawan. Beliau dikenal dengan nama pena Anggrain.
RASAKAN SENSASI BERMAIN POKER ONLINE LIVE UANG ASLI DENGAN MINIMAL DEPOSIT HANYA RP 15.000
BalasHapusHubungi kontak kami di :
WA : 081333366766
BBM : indkartu
LINE : indokartu
Atau langsung di Live chat kami di Indokartu.biz
KEJAYAAN BERMAIN JUDI POKER